Penggambaran perlawanan mitos kecantikan perempuan dalam drama Korea “True Beauty”

Film sebagai media untuk mengedukasi masyarakat banyak menunjukkan tentang kecantikan yang melekat dengan fisik seorang perempuan, sehingga membuat perempuan terobsesi untuk memenuhi gambaran kecantikan yang dimaksudkan oleh media massa. Melalui tayangan film, drama dan iklan kecantikan perempuan selalu digambarkan menjadi sosok yang sempurna, yaitu dengan memiliki kulit yang putih bersih tanpa noda, wajah yang mulus tanpa jerawat, badan yang langsing dan kaki yang jenjang. Seiring berjalannya waktu, kini media seolah sadar bahwa kecantikan perempuan tidak hanya terdapat pada kecantikan fisik saja. Banyak iklan dan film sekarang menunjukkan kecantikan perempuan yang memiliki banyak arti. Melalui penelitian pada drama Korea “True Beauty” yang diadaptasi dari kisah Webtoon, dengan metode semiotika Charles Sanders Peirce, dengan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Penelitian ini memiliki hasil tentang perlawanan yang dilakukan oleh perempuan terhadap mitos kecantikan yang selama ini selalu mengekang kaum perempuan, pertama melalui penolakan terhadap operasi plastik untuk mendapatkan kecantikan yang instan, dan dengan berani menghapus riasannya. Kedua tampil menjadi dirinya sendiri, dengan berani tampil berbeda dan menjadi dirinya sendiri perempuan dapat menunjukkan kecantikan yang sesungguhnya tidak hanya pada fisik seorang perempuan saja, karena kecantikan pada perempuan memiliki arti yang luas dan beragam